GERAKAN PEMUDA ANSOR MASA KHIDMAT 2005-2010
I. PENDAHULUAN
A. Keberadaan Gerakan Pemuda Ansor yang tumbuh dan berkembang bersama-sama dengan potensi bangsa yang lain, sesungguhnya telah menunjukkan dinamikanya. Hal ini seiring dengan perkembangan zaman untuk membuktikan darma baktinya secara terus menerus dalam pembangunan nasional demi kepentingan masyarakat, agama, bangsa, dan negara
Gerakan Pemuda Ansor sebagai organisasi kemasyarakatan pemuda berusaha membentuk citra diri sebagai organisasi modern yang memberikan tekanan pada pengelolaan manajemen profesional. Namun di sisi lain sebagai organisasi keagamaan memberikan pula tekanan yang sama pentingnya pada aspek-aspek transedental. Disamping itu, Gerakan Pemuda Ansor senantiasa memantapkan identitas dan integritas pemuda Indonesia dengan terus menerus memupuk semangat, nilai-nilai patriotisme, kejuangan, kepeloporan, dan kewaspadaan terhadap bahaya ekstrimisme yang meganncam persatuan dan kesatuan bangsa dan negara.
Sesuai dengan semangat kembali ke Khittah NU 1926, GP Ansor telah banyak berkiprah yang ditunjukkan dengan semakin berkembangnya wacana dan peran-peran yang dimainkan GP Ansor. Peran itu tidak hanya berdimensi politik yang berhimpitan dengan relasi kekuasaan, tetapi juga peran yang semakin kompleks, seperti hak asasi manusia, civil society, konsolidasi demokrasi, pengembangan ekonomi, dan penguatan masyarakat madani. Proses reformasi juga telah menjadi momentum revitalisasi peran GP Ansor dalam memantapkan kiprahnya sesuai dengan paradigma sosial, ekonomi, dan demokratisasi, serta dalam mengembangkan visi, dan misi untuk membangun masa depan, sekaligus memecahkan masalah bangsa.
B. Perkembangan ekonomi global yang terjadi akhir-akhir ini ditandai oleh kebijakan berbagai negara yang mendorong bekerjanya mekanisne pasar dan persaingan dengan cara mengurangi campur tangan langsung negara atau pemerintah dalam kegiatan ekonomi. Sebagaimana negara lain, Indonesia tidak dapat mengelak terhadap perkembangan baru yang muncul dalam globalisasi ekonomi.
Kita sadari hingga sekarang Indonesia masih menghadapi kendala struktural dalam meningkatkan daya saingnya. Dalam era pasar global, daya saing suatu negara tidak lagi ditentukan keunggulan komparatif, tetapi telah beralih pada keunggulan komptetitif yang berbasis penguasaan teknologi, SDM dan inovasi produk secara berkelanjutan. Bagi dunia usaha, tantangan yang ada adalah pola operasi dunia usaha dalam lingkungan yang sangat dinamis, kompleks, dan ketat dalam persaingan.
Upaya untuk meningkatkan daya saing dapat ditempuh dengan meningkatkan efisiensi ekonomi dan pembaruan manajemen. Peningkatan daya saing dilakukan baik pada sektor dunia usaha sebagai pelaku utamanya maupun pada pemerintah sebagai unsur pendorong dan pembina kegiatan dunia usaha.
Melihat adanya keterkaitan antara daya saing dengan pembangunan, maka kebijakan harus diarahkan untuk perbaikan efisiensi dan efektivitas seluruh mata rantai kegiatan yang terkait dengan berbagai proses produksi sampai pada konsumen pemakai. Perbaikan efisiensi menyangkut komitmen kuat untuk memperbaiki standar teknis dalam produksi, dan perangkat aturan sosial dan ekonomi dalam menunjang produksi dan pemasaran.
C. Pembangunan ekonomi melalui tahapan perencanaan pembangaun telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Pembangunan yang dicapai melalui restrukturisasi dan privatisasi, stabilitas keamanan dan pemerataan secara nyata telah meningkatkan taraf hidup rakyat. Tetapi prestasi pembangunan ekonomi yang telah dicapai, tidak mampu bertahan terhadap goncangan dan gangguan internal dan eksternal. Krisis ekonomi yang telah memporakporandakan struktur ekonomi sekaligus menyadarkan kita akan kegagalan dalam strategi pembangunan ekonomi.
Strategi pembangunan ekonomi yang bertumpu pada kelompok usaha besar dan sektor modern dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, tanpa diikuti oleh pengembangan kemampuan, potensi, dan sumber daya dalam negeri, terutama potensi serta prakarsa ekonomi umat, menyebabkan struktur perekonomian nasional sangat rapuh. Pertumbuhan ekonomi yang demikian sangat rawan terhadap gejolak sosial politik serta amat peka terhadap krisis dan fluktuasi perekonomian internasional.
Dewasa ini situasi perekonomian semakin ditandai dengan kompleksnya permasalahan ekonomi sejalan dengan kecendrungan global perekonomian dunia, sehingga diperlukan partisipasi aktif semua pelaku ekonomi, termasuk perlunya kebijakan ekonomi yang memberikan peluang bagi berkembangnya ekonomi umat.
Agar perekonomian nasional kian berkembang, sangat diperlukan kebijakan yang mendukung tumbuhnya pelaku ekonomi umat, serta lingkungan dan iklim dunia usaha yang sehat yang memungkinkan semua potensi bangsa dapat berkembang. Selain itu diperlukan pembinaan usaha terhadap ekonomi umat melalui berbagai skema, seperti fasilitas permodalan, sarana perlindungan, sarana tempat usaha, dan sarana pendidikan, dan pembiyaan usaha.
D. Pembangunan ekonomi yang telah melahirkan banyak peluang dan kesempatan berusaha yang memungkinkan segenap potensi untuk mengaktualisasikan potensi dan kemampuan yang dimilikinya untuk berkembang. Pembangunan ekonomi juga telah melahirkan banyak pengusaha baik dalam skala kecil, menengah maupun besar.
Tetapi harus diakui bahwa GP Ansor sebagai salah satu komponen bangsa belum berhasil dan diuntungkan dengan terbukanya peluang dan kesempatan dalam proses pembangunan ekonomi. Situasi dan iklim politik selama ini kurang kondusif dan belum memberi peluang pada kewiraswastaan GP Ansor untuk berkembang, memperluas ruang lingkup kemerdekaan ekonomi yang memungkinkan tumbuhnya tingkah laku kewirausahaan, dan berhasil menciptakan suatu lingkungan sosial ekonomi yang mendorong munculnya wiraswastawan di kalangan GP Ansor yang bekerja secara optimal.
Kelemahan dan struktur yang menghambat kemajuan GP Ansor dalam mengembangkan potensinya kurang tergarap dengan baik, baik potensi sumberdaya manusia, etos kerja, maupun ketrampilan. Oleh karena itu untuk mengatasi kelemahan dan mengejar ketertinggalan dalam bidang ekonomi, GP Ansor perlu mendorong tumbuhnya kewiraperlu mendorong tumbuhnya kewiradorong lingkungan sosial-kultural, sistem nilai, dan lingkungan, serta iklim yang kondusif yang membangkitkan jiwa kewirausahaan.
Pemberdayaan ekonomi GP Ansor dilakukan melalui perencanaan dan aksi nyata yang didukung oleh kebijakan moneter dan perkreditan, serta didukung oleh pasar yang efisien.
II. FUNGSI DAN TUJUAN PROGRAM
A. Fungsi Program
Sebagai pemberi arahan, petunjuk, dan pedoman bagi GP Ansor dalam menetapkan kebijakan yang diamanatkan Konggres secara sistematis, terarah, terpadu, dan berkesinambungan.
Sebagai pedoman bagi Konferensi Wilayah dan Cabang dalam menyusun program umumnya, sehingga dapat menjadi dasar penetapan kebijakan dalam mengemban amanat konferensi.
Sebagai landasan dan rujukan bagi penyusunan program dasar masa bakti berikutnya.
B. Tujuan Program
Terwujudnya tujuan GP Ansor melalui pengembangan ekonomi kewirausahaan dan pengambangan karya nyata lainnya.
Terealisasikannya semangat kepeloporan dan kewirausahaan di kalangan GP Ansor baik dalam bentuk usaha koperasi, usaha swasta, dan usaha perorangan yang bergerak di berbagai bidang.
Merealisasikan pengembangan ekonomi dan kewirausahaan dengan melakukan pendidikan, pelatihan, pengembangan data based yang lengkap dan terpadu hingga membuat MOU dengan berbagai pihak dalam kerangka memanfaatkan potensi sumberdaya manusia, sumberdaya alam, dan keunggulan komparatif serta keunggulan lain yang ada di lingkungan GP Ansor, serta masing-masing daerah, sehingga tercipta jaringan kerja (net-working) yang saling mendukung di semua lini badan usaha dan jenis usaha.
III. ARAH PROGRAM
A. Mendukung tumbuh dan berkembangnya sumber daya manusia dan sumber daya ekonomi umat, serta penguasaan dan pengeloaan sumber daya yang adil dan merata serta berkelanjutan dalam suasana damai, maju, pesat, dan dinamis.
B. Meletakkan landasan yang cukup kuat bagi pertumbuhan pembangunan nasional yang berkelanjutan.
C. Peningkatkan wawasan, pengetahuan, sikap dan keterampilan warga dan kader GP Ansor dalam mengembangkan potensi ekonomi dan sumber daya yang dimiliki.
D. Pengembangan keswadayaan kader GP Ansor dalam bidang ekonomi sehingga pada gilirannya dapat menopang kemandirian organisasi GP Ansor.
IV. STRATEGI PENCAPAIAN PROGRAM
A. Fungsionalisasi, yaitu menfungsikan dan memanfaatkan lembaga-lembaga masyarakat yang tumbuh dan berkembang, termasuk lembaga pemerintahan.
B. Integrasi, yaitu memperkuat keterpaduan mekanisme berdasarkan kesamaan tujuan dan target-target tujuan antarlembaga ekonomi umat yang telah ada.
C. Institusionalisasi, yaitu memperkuat lembaga-lembaga masyarakat, khususnya lembaga masyarakat bawah (ekonomi umat), termasuk di dalamnya badan usaha koperasi, badan usaha perseroan, dan usaha perorangan.
D. Kekeluargaan dan kebersamaan, yaitu mengembangkan manajemen kekeluargaan dan kebersamaan, terutama dalam menggalang kemampuan kelembagaan, mengembangkan kualitas sumberdaya manusia dalam kerangka pemupukan ketangguhan dan kemandirian individual.
E. Dinamis dan berkelanjutan, yaitu program dilaksanakan secara fleksibel sesuai dengan masalah, kemampuan, dan kebutuhan masing-masing tingkat kepengurusan GP Ansor.
V. PROGRAM JANGKA PANJANGÂ GP ANSOR
A. Tujuan
Terealisasikannya potensi kreatif dan produktif anggota dan kader GP Ansor dalam kehidupan sosial-ekonomi demi mengembangkan dan meningkatkan perekonomian bangsa, khususnya dalam rangka peningkatan harkat hidup kemanusiaan melaui usaha-usaha pemerataan pendapatan dan hasil-hasilnya.
B. Sasaran Umum
Terealisasikannya potensi warga GP Ansor untuk mewujudkan kesejahteraan dan pemerataan dalam sistem ekonomi kerakyatan melalui pembentukan dan pengembangan badan usaha koperasi “Inkowina†dan badan usaha lain.
(sumber: www.gp-ansor.org)
www.gpansorkepanjen.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar Anda